Shrimp Club Indonesia bersama Asosiasi Pengusaha
Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia sepakat untuk
membentuk pusat informasi pasar.
Komitmen dalam Forum Udang itu sebagai
dukungan industrialisasi udang di Tanah Air.
Pihak swasta berkomitmen untuk menghimpun data
dan informasi yang meliputi kapasitas UPU (kebutuhan bahan baku udang),
pemasok, pembudidaya udang, pembenih udang dan pakan, serta data kebutuhan
bahan baku dalam negeri dan ekspor.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip
Sutardjo, Senin (28/5/2012), mengemukakan, dukungan sejumlah pihak terus
mengalir untuk mendukung industrialisasi udang.
Tahun ini, pihaknya siap menggerakkan
industrialisasi udang dengan menginisiasi dan memfasilitasi pola
kemitraaan pemda dan swasta dalam program revitalisasi tambak udang
di Banten dan Jawa Barat.
Perbankan menyatakan kesediaan membiayai para
pembudidaya udang, yang dimotori Bank Rakyat Indonesia melalui pola
kluster. Hal itu melibatkan pembudidaya (plasma), mitra usaha (inti) sebagai
pendamping, avalis, dan penampung hasil produksi dengan pembinaan manajemen
dari pihak perbankan.
Kepala Divisi Bisnis Program
dan Kemitraan Teten Jakamengatakan, BRI
siap mengucurkan bantuan kredit sekitar Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar di
Gresik bagi 51 petambak dengan luas lahan 255 hektar.
Ia berharap proyek percontohan di Gresik dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Jadi, pengembangan untuk sentra-sentra yang lain bisa
dilakukan sehingga daya jangkau bantuan kredit dapat meluas.
Dalam beberapa minggu mendatang,
pihaknya akan memulai sosialisasi
dari perusahaan pendamping.
Hingga September
2011, BRI telah menyalurkan kredit sektor perikanan mencapai Rp1,5 triliun
kepada lebih dari 30.500 debitor. Kredit disalurkan dalam bentuk kredit
komersial, kredit usaha rakyat, kredit ketahanan pangan perikanan, serta kredit
program lain.
No comments:
Post a Comment